Kamis, 08 April 2010

Mau Dibawa Kemana???



Hay,namaku Mita.Aku lagi kesemsem banget sama cowok berpipi chubby dan jago bermain anggar itu.Namanya Deroy.Gak tau juga,kenapa aku bisa sampai punya perasaan mendalam seperti ini.

Kebanyakan orang bilang,Deroy anaknya cuek abis.Terutama sama cewek.Secuek apa ya???Makanya,mulai detik ini aku akan membuktikannya.Apa dia akan cuek sama aku?Semoga aja enggak.Di cuekin nggak enak bener.Apalagi di cuekin sama inceran kita.Pupus sudah harapan.

***

Di sekolah.Tepatnya aula tempat anak eskul anggar berlatih.
"Hay Deroy!",sapaku dengan senyum akrab yang menghiasi wajahnya.
"Maaf,elo siapa ya?",tanyanya dengan gaya cool.
Dengan PD nya,aku menjulurkan tangan ke arah Deroy.Kemudian memperkenalkan diri."Aku Mita"
"Siapa?"
"Aku Mita"
"Siapa?"
"Mita.Mi imi Te ata.Mita"
"Siapa tanya?"
'Ughhh!!!',gerutuku dalam hati.
Sembari tetap sabar dengan senyum yang terus melingkar,aku menjatuhkan uluran tangan yang di angguri Deroy."Aku kebetulan hari ini baru masuk di eskul anggar.Jadi,mohon bantuannya ya",aku membungkukan setengah badan layaknya penerima tamu di restorant chinese gitu.
Kembali tanpa respons,Deroy berlalu pergi keluar aula.
Oouw...Oouw...

***

Selesainya latihan anggar,aku pergi ke bascamp menemui ketiga sahabatku.Rify,Dirana,dan Tanri yang telah setia menunggu untuk mendengarkan kelanjutan dari awal perjalanan ku memperoleh cinta Deroy.
Mereka cukup kaget melihat kondisi ku yang ngedrop banget.Muka pucat.Nafas juga nggak beraturan.
Seperti tanda-tanda orang tak ada kehidupan.Lebay dot com euy.
"Gue bilang juga apa,ikut eskul anggar tuh berat banget.Gue aja yang suka olahraga bela diri karate,masih empot-empotan ngejalaninnya.Lah apalagi elo.Orang yang sama sekali nggak suka olahraga bela diri",respons Rify seusai mendengar cerita ku.
"Namanya juga cinta.Apapun akan aku lakuin"
"Tapi nggak harus nyakitin diri dong",Tanri gantian merespons sembari melemparkan botol air mineral ke arahku.
"Aku nggak sakit kok.Justru,aku have fun banget dengan kegiatan yang aku lakuin sekarang.Apalagi,tiap hari bisa ketemu Deroy",aku tertawa girang sembari memeluk boneka tazmania.
"You say what?!Muka udah kayak mayat hidup gitu,elo bilang nggak apa-apa?Mita...Mita...",celetuk Dirana.
Aku tak menggubrisnya.Justru aku tengah asyik melamunkan Deroy.
"Memang sih,Deroy itu anaknya cool banget.Tapi,aku akan terus berusaha deketin dia.Trus...dapetin hatinya deh",gumamku kemudian.
"Jadi lanjut nih?",tanya Rify meminta kepastian.
"Ya iyalah masa ya iya dong.Futsall aja maennya pakai bola bukan pakai bodong",aku tertawa kecil.Semuanya pun ketawa.Apalagi ditambah Dirana yang pengen ikut main plesetan mirip aku.Tapi kata-katanya malah jadi jaka sembung.Gak nyambung.
"Ya iyalah masa ya iya dong.Bayi aja di belah bukan di bedong"
Wadouwh!Parah bener kata-kata plesetannya.Menurut kalian Kira-kira apa ya,pengganti konsonan kata yang tepat buat plesetan Dirana??? `~`

***

Tiap detik..Tiap menit..Tiap jam..Tiap hari..Tiap bulan..Bahkan tiap pergantian tahun aku terus berusaha CCP ke Deroy.Namun tetap aja.Hasilnya nihil.

Aku putus asa.Bahkan terpintas di pikiranku,cowok yang selama ini di taksir homogen lagi.Abis gimana ya.Hatinya tuh nggak peka banget dengan apa yang udah aku lakuin.Apa Deroy beneran nggak ada rasa dengan ku?Atau memang bener Deroy ada kelainan.Uwaaa!!!Siapapun tolong bantu aku!!!
***

"Gue kalo jadi loe.Mendingan stop niat gue dapetin si Deroy",ujar Dirana.
"Menurut buku yang gue baca,cinta itu memang butuh pengorbanan.Jadi kalo kata gue sih ya,maju terus pantang mundur Mit!",ujar Tanri kemudian.
"Tapi ya Mit,kalo elo terus maju.Belum tentu hasilnya elo bakal dapetin Deroy.Jadi percuma aja.Buang-buang tenaga.Sekarang elo liat aja.Sampai detik ini pun,Deroy masih cuek aja sama loe",ujar Dirana kembali.
"Kan udah gue bilang.Cinta itu butuh pengorbanan.Jadi ya pasti akan melalui proses dong.Nggak mesti apa yang kita mau langsung dapet.Kayak Mita yang naksir berat sama Deroy.Nggak mungkin kan,saat itu dia jatuh cinta.Saat itu juga dia dapetin Deroy"
"Mita suka sama Deroy?Hellouw!Please deh!Elo itu nggak pantes punya perasaan suka ke dia.Deroy handsome.Elo asem.Deroy putih.Elo dekil and the kumel",mendadak duo nyingnying bernama Sonerika dan Raina muncul bagai dedemit di tengah hari bolong.Mereka kemudian ketawa selenjeh-lenjehnya setelah puas mengejek.Aku yang merasa di pojoki begitu.Cuek bebek.Abisnya udah biasa banget hadapin perlakuan seenaknya mereka.Nggak tau deh,ada apa dengan yang otak mereka?Selalu aja buat gara-gara dengan aku and the gank.Entah dari yang namanya suka nguping pembicaraan kami,ikut campur urusan kami,bahkan mengkambing hitamkan kami.Bete deh.
"Jaga tuh ya mulut!",bentak Rify emosi.
'Gawat!Pasti bakal ada keributan nih!',pikirku yang kemudian menetralkan hati Rify dan menggiringnya keluar kantin.Di susul kedua sahabat lainnya di belakang yang ikut terbawa esmosi.Eits,maksudnya emosi.
"Kok kita di cuekin sih?",tanya Raina polos sembari kipas-kipas.
Saat Mita dan ketiga sahabatnya hendak keluar dari arena kantin,dari jauh duo nyingnying melihat Deroy berpapasan dengan mereka.
Langsung aja,Sonerika lari mendekati mereka.Disusul Raina kemudian.
"Hay Deroy!",sapa Mita sumringah.
Deroy meresponsnya dengan mengangkat kedua alisnya.
"Hush hush hush!Cewek katro di larang mendekat!",sindir Sonerika sembari mengibas-kibaskan tangannya.
"Dari tadi omongan loe nggak bisa di jaga apa?!",tanya Rify ketus.
"Tau nih.Dasar nenek sihir",tambah Dirana ikut emosi.
Nah,karna saking sewotnya.Rify dan Dirana siap melahap Sonerika.Tapi emang dasar aku nya yang nggak suka keributan.Akhirnya aku dengan di bantu Tanri mencegah niat mereka.
Duo nyingnying pun tersenyum girang.
"Deroy,elo tau nggak sih?!",ujar Sonerika kemudian dengan manjanya sembari merangkul lengan Deroy."Masa nih ya,si Mita suka sama loe.Hahahaha.Lucu banget nggak sih?!Maklumlah,khayalan seorang cewek kampung"
Gubrak!!!
Rasanya aku ingin pingsan mendengar celotehan Sonerika.Di depan Deroy dia berani-beraninya membongkar semua isi hati ku.Aku aja kadang masih pikir berkali-kali.Nah dia,asal ceplas-ceplos aja.
Malu sudah aku di depan Deroy.Apalagi,waktu melihat responsnya setelah mendengar penuturan Sonerika.Dia hanya diam dan menatapku misterius.
'Pasti dia marah sama aku,setelah tau aku punya perasaan ke dia',pikirku yang langsung ngeloyor pergi.
"Ughhh!!!Dasar ember loe!!!",ketus Rify sembari mengacak-acak rambut Sonerika.Tak mau ketinggalan,Dirana pun meremas-remas muka Sonerika.Setelah puas,mereka pergi.
"Are you fine?",tanya Raina cemas sembari membantu membenahi penampilan Sonerika yang amburadul pisan.
"Menurut loe?",Sonerika balik tanya dengan muka cemberut.
Sementara itu,Tanri yang masih berada di tempat kejadian mengakhirinya dengan memberi nasehat ke kedua nyingnying.Juga Deroy.
"Memang Mita nggak secantik artis-artis hollywood.Tapi asal tau aja,hatinya itu lebih cantik daripada kalian.Dan elo Deroy,gue cuma mau kasih tau aja.Kayaknya elo jadi cowok,harus belajar deh menghargai perasaan cewek.Terutama cewek yang bener-bener tulus dan rela ngelakuin apa aja buat loe.Salah satunya Mita.Elo harus bisa ngehargain perasaan dia",selesai berkhotbah Tanri pergi menyusul ketiga sahabatnya yang udah minggat sedari tadi.
"Jadi Mita suka sama gue?",tanya Deroy kemudian.
"Iya,dia suka sama loe.Tapi...Elo nggak suka sama dia kan?",tanya Sonerika dengan tampang penasaran.Apalagi di tambah Deroy hanya merespons pertanyaannya dengan senyuman penuh arti.Arti apakah itu?
Deroy pergi.Tinggal lah Sonerika yang mati penasaran.
"Ka,jangan-jangan Deroy...",belum sempat Raina melanjutkan perkataannya.Sonerika yang sepertinya udah bisa menebak isi otak sahabatnya langsung stress nggak ketulungan.
"Arghhh!!!Itu nggak mungkin terjadi dan nggak boleh terjadi"
Raina yang mendengarnya hanya manggut-manggut mirip ayam lagi matuk beras.

***

"Miiittt...",panggil Tanri seraya menepuk pelan pundakku yang sedari tadi terus menelungkupkan kepala di meja.
Aku mendongakan kepala dan dengan suara lirih berkata."Aku maluuu..."
Kembali ditelungkupkan lah kepala ku.
"Malu?Sama siapa?"
"Ya sama Deroy lah"
"Karna kejadian di kantin tadi?"
Aku menoleh dan mengangguk dengan muka polosnya.
"Ya ampun Mita ku sayang.Kenapa juga sih,elo mesti malu?",tanya Rify menggeser kursi yang ada di sampingnya.Kemudian duduklah ia di dekat ku."Bukannya bagus tuh,akhirnya si Deroy tau perasaan loe"
"Iya sih.Tapi caranya yang nggak aku suka.Kalian liat juga deh,ekspresi Deroy waktu ngedengernya.Aku ngerasa,dia itu marah sama aku.Dan kayaknya...Dia illfeel sama aku",ujarku lirih dan tertunduk lemah.
"Itu cuma perasaan loe aja.Iya nggak guys?",tanya Tanri minta dukungan.
Rify dan Dirana mengangguk dengan antusiasnya.
"Tapi kayaknya,aku udah buat keputusan"
"Keputusan apa?",tanya Rify.
"Ya udah pasti keputusan buat lanjut dapetin Deroy kan?",tebak Tanri.
"Betul tuh.Perjalanan cinta loe buat dapetin Deroy harus terus lanjut.Kata pak SBY,LANJUTKAN!!!Dan kata pak JK,LEBIH CEPAT LEBIH BAIK!!!"
"Kalo mau kampanye jangan disini neng",celetuk Rify.
"Apaan sih loe!",Dirana menyikut lengan Rify.
"Aku putusin buat mundur",lanjutku kemudian.
"You say what?!",Dirana menjerit histeris.
"Bisa nggak sih,ngomongnya nggak pakai toak?",protes Rify.
"Ya maaf.Namanya juga orang kaget",ujar Dirana membela diri.
"Elo nggak serius kan tadi ngomongnya?Karna setau gue,elo itu cin..."
"Aku serius",aku memotong perkataan Tanri dengan ekspresi penuh keyakinan.
Ketiga sahabatku hanya saling menatap dengan tampang sedikit kecewa.
'Maafkan aku ya teman-teman.Aku memang payah...',batinku.
Sementara itu,dari balik pintu kelas diam-diam ada orang yang sengaja menguping.
Siapakah dia???

***

"Pan udah gue bilang dari dulu.Kalo Mita itu kayaknya ada rasa ama loe.Elo nya aja yang kagak pernah peka",ujar Resa selesai mendengar curhatan Deroy.
Resa.Dia ini sahabat dekat nya Deroy.Orangnya bertolak belakang banget dengan sifat Deroy yang cool.Nah,kalo nih cowok.Pecicilan nggak ketulungan.Ngomongnya juga rada cablak,trus fasih banget berlogat betawi.Tapi nih ya,dia mempunyai ketampanan yang nggak kalah keren dengan Deroy.Bahkan,tampang Resa bagai bercermin di depan poster Shah Rukh Khan.Mirip bener euy.
Sementara itu,Deroy sibuk melamunkan Mita.Otaknya terus berputar mengulang ke masa lalu.Awal masa pertemuan mereka.
Saat itu,bermula dari perkenalan mereka di bascamp latihan anggar.Kemudian ingatan Deroy berlanjut ke tahap perlakuan spesial yang nggak selama ini tak di sadarinya.Dimulai dari acara pas pertandingan one by one waktu latihan anggar.Disitu,Mita yang masih awam akan bela diri anggar.Pede bener nantangin Deroy.Ya udah,sampai di buat jadi perkedel tuh Mita.Trus juga nih.Ingatan Deroy teringat,kalo ternyata Mita tiap hari selesai latihan.Selalu deh,nyediain sebotol air mineral,handuk,bahkan snack makanan.Kemudian masih banyak lagi deh yang tersimpan di dalam ingatan Deroy.Hingga tingkah konyol yang pernah di lakukan Mita,membuatnya ketawa bila mengingatnya.
"Ya elah.Pake ngelamun lagi?Nape,baru nyadar?",Resa membuyarkan lamunan Deroy.
Deroy mengangguk.
"Perasaan loe ke noh orang sekarang gimane?"
"Nggak usah di kasih tau,elo juga pasti udah tau",Deroy mengangkat tinggi kedua alisnya berkali-kali.
"Tancap men!!!"

***

Keesokan harinya.
Deroy kecewa banget.Hari ini dia nggak melihat batang hidung Mita selama latihan anggar berlangsung.Kemana ya???
"Duh,kenapa gue jadi mikirin dia terus?Kualat nih gue karna waktu dulu sempet cuekin perasaan dia",pikirnya semerawut.
Deroy nggak konsen selama latihan.Hingga dirinya pun tak sengaja menabrak seseorang di belakangnya,saat Deroy sedang berduel dengan salah satu teman seniornya.Dia kan mundur-mundur gitu,trus ketabrak deh orang di belakangnya.Sampai mau jatuh tuh orang.Tapi untung dengan sigap,Deroy menopang tubuhnya.Bisa kebayang dong,posisi mereka gimana?
Dan kalian tau,siapa orang itu?
It's Me.
Mita.
Aku membenarkan posisi dan langsung salah tingkah saat Deroy membuka penutup mukanya.Kemudian dia menatapku misterius.
"Sorry ya",ujar Deroy kemudian.
Aku mengangguk.Kemudian berlalu pergi.
Namun mendadak Deroy mencegah ku dengan menggenggam erat pergelangan tanganku.
"Mau kemana?"
"Pulang",jawabku singkat.
"Latihannya belum selesai.Kenapa pulang?"
"Aku udah nggak ikutan latihan lagi.Barusan aja,aku selesai ngurusin semuanya.Jadi mulai sekarang dan seterusnya,aku udah nggak ikut latihan lagi"
"Elo DO?Kenapa?Karna gue?"
Aku melepas cengkraman tangan Deroy dan berujar."Ini keputusan aku sendiri,bukan karna kamu"
"Yakin?Bukan karna elo minder setelah gue tau perasaan loe?"
"Kayaknya nggak ada yang mesti di omongin lagi ya.Kalo gitu aku permisi",aku mengalihkannya dan pergi.
Namun kembali untuk kedua kalinya,aku menghentikan langkahku saat mendengar teriakan Deroy dari jauh.
"Kalo emang elo punya rasa sama gue,gue juga punya rasa sama loe.Gue suka sama loe,Mit!!!"
Aku menoleh ke arah Deroy.Kemudian menatapnya antara percaya nggak percaya.
Deroy tersenyum ke arah ku.
Aku tak menghiraukannya.Justru,aku ngeloyor pergi.Dan bergegas mempercepat langkahku.Pikiranku masih bingung.Benar apa enggak ya dengan penuturan Deroy tadi?Kalau pun benar,alhamdulillah.Kalau pun enggak,nikmatin aja deh.Tapi tetep masih antara percaya nggak percaya ini hati.

***

Di bascamp Deroy.Yaitu Cafe KTJS.Kafe kelolaan Deroy sendiri.Biarpun umurnya masih seventeen,tapi dia udah jadi pengusaha sukses loh.
"Hahahahaha...Serius loe di cuekin ama si Mita?",tanya Resa ketawa ngakak seusai mendengar penuturannya Deroy.
"Rese loe!Nggak usah ngetawain gue kayak gitu kali",Deroy melemparkan sedotan ke arah Resa.
"Heboh bener loe berdua",mendadak Adji datang sembari menyimpan helm di meja kerja Deroy.
Adji ini salah satu teman sepermainan Deroy juga.Anaknya kalem dan berwibawa.Maklum,dia ini ketua osis di sekolah mereka loh.Tapi di balik sifatnya itu,sebenarnya dia anaknya rada beringas juga.Suka banget trek-trekan motor.
"Ini si Deroy.Nyatain cinta ke Mita,tapi malah di cuekin"
"Loh,emangnya loe suka sama Mita?",tanya Adji ketinggalan gosip.
"Makanye,jadi orang entuh jangan terlalu sibuk nape.Sampe masalah temen aja kagak tau menau",ujar Resa sembari menyenderkan kedua tangannya ke kepala kursi.
"Tau sendiri kan,gue orang sibuk?",ujar Adji sombong.
Resa yang mendengarnya hanya melotot."Plis deh!"
"Trus gimana Der.Elo belum jawab pertanyaan gue.Beneran suka sama Mita?"
"Iya Adji.Gue suka sama Mita.Nggak jeleous kan loe?"
"Kenapa harus jeleous?Hak loe kali suka sama siapa"
Deroy dan Resa menyunggingkan senyum jahilnya.
Dulu,diam-diam Adji itu pernah ada rasa sama Mita.Tepatnya sih,perasaan itu muncul karna dia dan Mita kan sama-sama bergelut di OSIS.Jadi rentan pertemuannya sering banget tuh.Makanya falling in love deh si Adji.
"Kenapa sih,elo berdua?Udah deh,jangan bahas masalah yang dulu.Mending bahas,gimana caranya elo bisa ngungkapin perasaannya ke Mita.Dan Mita,bisa nerima loe",ujar Adji kemudian.
"Trus,elo punya ide?",tanya Deroy.
"Ada",ujarnya mantap.
"Apaan?",Deroy dan Resa penasaran.
"Begini guys.."
Sorry di skip.Biar penasaran.Ya udah,tunggu kelanjutan perjuangan cinta Deroy ya...

***

Deroy telah nemplok di pagar kamar.Dia celingak-celinguk dan sesekali teriak memanggil Mita.
"Mita!Mita!Ini gue Deroy.Gue pengen ngomong sama loe.Penting.Mit,keluar dong!"
"Woy buruan!Berat nih gue",keluh Resa kemudian.
"Sabar dulu dong!Mita belum keluar nih",jawab Deroy yang langsung di kagetkan dengan seseorang.Mana orang itu lagi maskeran.Otomatis Deroy terkejut.Dikira setan di tengah hari bolong gitu.Ya udah deh,all hasil karna Deroy nggak bisa diam dan Adji juga Resa nggak bisa jaga keseimbangan.Jatuhlah mereka semua.
Gubrak!!!
Orang yang berada di atas tadi ketawa ngakak melihat penderitaan mereka.
"Makanya,jadi cowok jangan suka ngintip!!!",teriaknya yang langsung menyiramkan satu ember air penuh bekas ngepel ke arah ketiga cowok lajang itu.Basah kuyup deh mereka.Kasihan.

***

"Gue bilang juga apa kan,insting loe kali ini bener-bener menyesatkan",gerutu Deroy setelah ganti kostum sembari membersihkan lensa kacamatanya.
"Sorry..."
"Ya udah nggak usah di pikirin.Tapi guys,gue heran deh.Mita kalo gue perhatiin anaknya baik.Kalem pula.Kenapa keluarga dia sebaliknya ya?Serem-serem banget.Gue jadi nggak pede nerusin ini",kembali Deroy pesimis.
"Semangat dong!Masa loe kalah sama perjuangan Mita dulu,buat luluhin hati loe"
,ujar Resa.
"Iya sih!Trus,ada yang punya ide lagi?"
Semua diam dan berpikir sejenak.
"Gue tau caranya",jerit Resa seraya memukul keras meja.
Semua kaget.
Deroy yang sedang memainkan hape BB-nya,langsung loncat dan jatuh tuh hape ke pangkuannya.Sementara Adji yang sedang meneguk ice capucino,tersedak sampai batuk-batuk.
"Kira-kira dong!",protes mereka.
"Sorry sorry",Resa tersenyum kecil.
"Ya udah,elo punya ide apa?"
"Gimana kalo elo kesana pakai kostum badut sambil bawa bunga gitu?"
"Gokil loe!Gue nggak mau.Nggak ada cara lain apa?"
"Pan tadi loe bilang sendiri.Keluarga Mita galak semua.Nah,kata enyak Resa.Orang galak kayak begitu mesti di luluhin dengan kita membuat gaya-gaya yang bisa mengglitik noh orang.Caranya ya buat gaya konyol.Nah,badut kan identik dengan kelucuan.Jadi elo hibur mereka dengan pakai kostum badut"
"Resa ada benernya juga tuh,Der.Jadi nggak ada salahnya loe coba.Iya kan?",Adji mendukung ide Resa.
"Hooh!Lakuin aja nape.Pan demi cinta"
Deroy menatap kedua temannya dan dengan mantap dia mengangguk."Ok!"

***

Sekitar jam 4 sore.
Deroy telah siap berdiri di depan pagar rumah Mita dengan mengenakan kostum badut.Sepertinya dia telah pasang muka tembok.Apalagi saat beberapa orang yang lalu lalang disana,menertawakannya saat Deroy teriak-teriak membacakan puisi cinta untuk Mita di selingi gaya panthom yang nggak jauh-jauh dari kata love for Mita.
Beberapa menit kemudian,seorang anak kecil masih balita gitu keluar dari dalam.
"Hay adik kecil!Kamu pasti adiknya Mita ya?Kak Mitanya ada nggak?",tanya Deroy ramah.
"Arghhh!!!Hiks...Hiks...Hiks...Mamah!!!",mendadak anak kecil yang di tanya itu menangis kencang.
Deroy kelabakan.Dia bingung harus ngapain.Di tenangin tangisnya anak itu makin menjadi aja.Wadouwh,gimana nih?Siapapun tolong aku!,hati Deroy menjerit.
Kemudian,kembali muncul seseorang dari dalam.Berpakaian serba putih dan memakai celemek yang di ikatkan di pinggangnya.Dia ternyata baby sitter dari si anak kecil tadi.
"Kamu ngapain dia sampai nangis begini?",ketus si mba baby sitter.
"Saya nggak apa-apain kok.Tadi saya cuma nanya,eh dia malah nangis",terang Deroy.
Anak kecil itu pun kembali menangis kejer.
"Bohong!Kamu pasti mau nyulik dia kan?",tuduh si mba.
"Iwow!Masa tampang cute kayak saya di sangka penculik sih?Saya kesini itu,mau ketemu Mita mba"
"Mau ketemu orang kok pakaiannya aneh begitu.Udah deh,ngaku aja.Penjahat mana ada sih,yang mau ngaku.Nanti bisa-bisa penjara penuh lagi",sindir si mba seraya menggendong anak asuhannya.
"Ya ampun,si mba nggak percaya banget.Mending,mba panggil Mita.Dia pasti kenal siapa dia"
"Tolong!Tolong!",mendadak si mba teriak-teriak hingga membuat tetangga yang ada di sekitarnya keluar.Termasuk penghuni rumah.
"Ada apa?",tanya salah satu warga.
"Ini.Orang ini,berniat pengen nyulik anak asuhan saya"
Semua mata menatap sinis Deroy.
Firasat buruk,nih!,pikir Deroy yang langsung ambil langkah seribu.Alias kaaabuuurrr!!!
Warga mengejar Deroy.Tapi Deroy terus lari sekencang-kencangnya.Hingga akhirnya saat dia ingin belok ke salah satu gang sempit gitu.Kebetulan ada orang juga dari sana.All hasil,mereka pun bertabrakan.Dan you know,who is that???
"Mita!!!"
"Iya.Kamu kok,kenal saya?"
Deroy tak menjawab.Dia justru sedang harap-harap cemas melihat warga apa masih kejar dia apa enggak dari balik tembok gang.Saat di lihat warga berjalan mengarah ke posisinya sekarang,kembali Deroy cabut.Tapi kali ini,dia turut serta mengajak paksa aku."Ikut gue!"
"Hey!Kamu mau bawa aku kemana?",tanyaku cemas.
"Ikut aja",jawab Deroy semakin kencang menggenggam pergelangan tangan ku.Dan semakin kencang pula langkahnya berlari.
Saat dirasa,warga tak lagi mengejarnya.Deroy berhenti di taman.Dan dia mengajakku duduk di bangku taman.
"Tunggu bentar ya",ujarnya berlalu pergi.
"Siapa ya dia?Kenapa kenal nama aku?Penampilannya juga aneh banget deh!",ujarku sembari mencoba mengatur nafas yang udah senin-kamis.
Beberapa menit kemudian,si badut alias Deroy kembali menghampiri sembari membawa dua botol air mineral dan menyerahkannya ke aku.
"Minum dulu.Elo pasti capek kan"
"Makasih ya",aku meraih botol itu dan menatap bingung orang yang kini ada di sampingku.Penasaran.Siapa ya?
Aku meneguk air itu hingga setengah botol.Kemudian aku kembali menatapnya saat di lihat dia sedang membersihkan mukanya yang penuh dengan dempul nyentrik khas badut.
Aku terus mengamatinya.Hingga akhirnya aku teringat dengan seseorang yang wajahnya mirip dengan dia.Yaitu..
"Deroy?Ya ampun,ngapain kamu berpenampilan aneh kayak gini?",tanyaku setengah kaget.
"Ini semua gue lakuin buat loe,Mit",jawabnya dengan muka masih basah kuyup.
"Aku?"
Deroy mengangguk dan menatapku penuh arti.
"Kenapa?"
"Gue suka.Gue cinta.Dan gue sayang sama loe",kemudian Deroy menceritakan hal-hal konyol yang dia lakuin selama hampir seharian ini.Di mulai dari di kejar-kejar anjing.Di guyur air di tengah hari bolong.Sampai harus pasang muka tembok teriak-teriak baca puisi dengan kostum badut dan rela di kejar-kerjar warga.
Aku ketawa cengengesan mendengar penuturan Deroy."Kayaknya kamu salah rumah deh.Aku nggak pernah tuh,pelihara anjing di rumah.Dady aku juga nggak punya kumis selebat pak raden.Mamah aku juga nggak suka maskeran di tengah hari bolong.Udah gitu,aku juga nggak punya adik kecil"
"Trus,siapa dong mereka?"
Aku geleng kepala.
"Adji!",umpat Deroy.
"Adji?Kenapa sama Adji?"
"Dia.Dia yang kasih tau kalo itu rumah kamu"
"Oya?",tanyaku bingung.Padahal setau aku nih ya.Adji sering ke rumah kalo ada keperluan OSIS gitu.Tapi kenapa sekarang dia bisa pikun begitu ya?Beneran lupa atau sengaja mau ngerjain?
"Ya udah lupain aja.Sekarang lebih baik kita bicara dari heart to heart"
"Maksudnya?"
"Tadi kan sebelumnya gue udah bilang tentang isi perasaan gue ke elo.Sekarang,gue pengen tau isi perasaan loe ke gue gimana?Apa masih..."
"Udah waktunya aku pulang.Maaf ya",aku ngeloyor pergi dengan langsung memboking tukang ojek supaya Deroy tak mengejar.
"Mita!"

***

Malam harinya,aku terus teringat dengan penuturan Deroy di taman.
"Kebo,apa benar yang di bilang Deroy tadi?Iya gitu,dia ada rasa sama aku?Kayaknya sulit di percaya deh,kebo.Kamu tau sendiri kan.Dulu waktu aku kejar-kejar dia,nggak ada sedikitpun respons yang dia tunjukin.Tapi sekarang.Giliran aku menutup hati dan berhenti kejar Deroy,dia malah nunjukin hal sebaliknya.Aku takut kebo,dia lakuin ini karna iba sama aku.Tapi aku juga takut kehilangan dia.Apalagi,kalo bener ada perasaan yang tersimpan buat aku.Kebo...Bantu aku..Aku bingung harus gimana?",ujarku sembari memeluk dan mengajak ngobrol boneka kesayanganku.Kebo.

***

Sementara itu di kafe KTJS.Terbongkarlah semua.
Ternyata nih ya.Adji itu memang sengaja ngerjain Deroy dengan memberi info yang salah atas keberadaan rumah Mita.Udah gitu nyuruh Deroy untuk lakuin hal konyol.Begitupun Resa yang ikut sekongkol.Eits,nggak cuma Resa.Rify,Dirana,dan Tanri juga loh.Mereka sengaja begitu.Karna pengen tau keseriusan Deroy.Dan ternyata beneran serius Deroy suka sama Mita.Bukan karna iba atau apa.
"Sekali lagi,kita minta maaf ya",ujar Tanri.
"Gue juga minta maaf.Kalo ternyata sikap gue selama ini,bikin sakit hati sahabat kalian",ujar Deroy.
Ketiga sahabat Mita mengangguk.
"So,elo masih mau ngelanjutin misi ini apa...",belum sempat Dirana meneruskan perkataannya.Deroy langsung menyambar.
"Gue akan lanjut.Tapi gue akan ngelanjutinnya,dengan cara gue sendiri"
"Apa?",semua bertanya penasaran.

***

Malam harinya masih di kafe KTJS.Semua sibuk membantu Deroy mempersiapkan misi penembakannya.
Tintintin.Terdengar bunyi kelakson dari luar.
"Pasti si Adji",tebak Deroy yang langsung ngeloyor pergi.Disusul Resa kemudian.
"Gimana?",tanya Adji mendekati Deroy yang sedang mengecek-ngecek mobil pic-up yang di bawa Adji barusan.
"Dapat pinjaman dari mana loe?"
"Dari pasar.Kebetulan ada bapak-bapak yang abis nurunin sayurannya disana.Ya udah,gue minta ijin buat pinjem dulu.Sejam seratus ribu katanya.So,elo yang bayar ya nanti"
"Oke lah gampang.Ntar gue kasih duitnya.Btw,thanks ya",Deroy menepuk-nepuk pundak Adji.
Adji pun mengangkuk.
"Res,elo bawa bunga pesanan gue kan?"
"Bawa lah.Noh,ada di motor sinyo gue"
"Buruan loe ambil.Trus kita dekor nih mobil"
"Siiippp bos",Resa ngeloyor pergi.
"Oya Der,alat-alatnya mana?"
"Masih di dalam.Nanti kalo udah selesai ngedekor,kita angkatin tuh alat-alat"
"Ok"
Tak lama kemudian,Rify,Dirana,dan Tanri datang.
"Hay!!!"
"Hay,gimana?Udah di kasih?",tanya Deroy.
"Rebes...",mereka mengacungkan kedua jempol nya kompak.
"Thanks ya",Deroy tersenyum sumringah.
Kemudian,Resa pun datang sembari membawa se bucket besar aneka macam bunga yang dia ambil dari toko bunga nya sendiri.
Keren-keren kan mereka.Masih muda,tapi udah bisa menghasilkan duit sendiri.Deroy punya kafe sendiri.Resa punya toko bunga sendiri.Top deh.
"It's time to work!",teriak Tanri semangat.
Mulai lah mereka mendekor mobil pic up itu dengan bunga.

***

Sementara itu...
"Dari siapa mah?",tanyaku saat memperoleh sepucuk surat yang di antar nyokap ke kamarku.
"Mamah nggak tau.Tadi itu ada orang pencet bel rumah berkali-kali.Pas mamah keluar,malah nggak ada siapa-siapa.Trus mamah nemuin ini",terang nyokap.
"Makasih ya,mah"
"Ya udah,mamah ke kamar dulu.Kamu tidurnya jangan malam-malam ya"
"Yes mom"
Nyokap mencium kening ku.Dan kembalilah dia ke kamarnya.
Ku tutup pintu kamarku.Ku buka isi amplop itu.Ternyata hanya sebuah kaset.Karna penasaran,akhirnya aku langsung mengambil wokman di dalam laci tempat tidur.Di masukan lah kaset itu.Ku pasang earphone di telinga.Klik on.Mulailah ku dengar isi kasetnya sembari menyandarkan tubuhku di punggung tempat tidur dan memeluk si kebo.
Dear Mita,
Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu kalo aku udah bikin hati kamu terluka.Mungkin kamu berpikiran,aku nggak pernah peka akan perasaan kamu.Aku nggak pernah ngerespons dengan apa yang udah kamu lakuin untuk nyatain perasaan kamu ke aku.Dan aku nggak pernah mau tau dengan isi hati kamu.Itu semua salah,Mit.Buktinya,saat mungkin kamu udah lelah dengan semua ini.Aku masih mau lanjutin.Lanjutin perjuangan cinta kita yang dari awal udah kamu mulai.Jujur,dari dulu aku juga udah memendam perasaan yang sama.Aku cinta dan sayang sama kamu.Aku nggak akan mungkin lakuin hal konyol selama seharian ini,kalo aku nggak nyimpan perasaan ke kamu.Sekarang,tinggal keputusan kamu aja.Mau di bawa kemana hubungan kita???Aku berharap,hubungan kita seperti layaknya orang mengasihi.Dan kamu pasti tau apa itu.Tapi kalo kamu ingin sebaliknya,aku terima keputusan itu.
Dari orang yang sangat menspesialkan kamu,Deroy.
This song for you...

Kemudian terdengar lagu Armada,"Mau di bawa kemana" mengakhiri perkataan Deroy.
Bersamaan dengan lagu Armada,pikiran ku langsung terbayang pada Deroy.Dan sesekali aku menghayati betul tiap bait dari lirik lagu tersebut.
"Aku juga masih cinta dan sayang sama kamu,Der",gumamku.

***

Beberapa detik kemudian,munculah Deroy dkk dengan mobil pic up yang udah dihias dengan aneka bunga,peralatan band,juga hiasan macam tulisan dan gambar tentang love.
"Semuanya siap?",tanya Deroy yang sudah stand by di depan mic.
Semua mengepalkan tangannya dan mengangkat tinggi ke atas.
Apa sih,yang akan mereka lakuin?
Yaph,mereka akan lakuin gaya pernyataan cinta dengan layaknya menjadi sebuah band.Deroy di vocal.Adji di gitar.Resa bass.Rify drum.Dirana dan Tanri jadi backsong nya gitu.
Dan... Inilah perform mereka.Cekedot!!!

Semuanya telah ku beri...Dengan kesungguhan hati...Untukmu...Hanya untukmu...
Tak perlu kau tanya lagi..Siapa pemilik hati ini...Kau tau...Hanya dirimu...
Tolong lihat aku...Dan jawab pertanyaan ku...
Mau dibawa kemana hubungan kita...

***

FlashBack to kamar...
Isi kaset yang ku dengar akhirnya habis.Tapi entah kenapa lagu itu masih terngiang.Suaranya jelas banget.Aku melepas earphone.Namun tetap lagu itu terdengar.
"Kenapa lagunya nggak bisa berhenti sih?!Tapi kok...",aku turun dari kasur.Kemudian berjalan mendekati jendela kamar.Ku buka horden.Dan alamak!!!
"Deroy!",jeritku yang langsung buru-buru keluar dari kamar.
Di lihatnya,ternyata kedua orang tuaku udah stand by duluan di halaman rumah.Mereka pun kasih kode-kode suapaya aku menghampiri.Aku menurut.Sembari lari kecil aku mendekat.
Melihatku mendekat,Deroy loncat dari atas mobil.Diambil lah salah satu mawar yang menempel di mobil.Kemudian menyerahkannya bunga itu ke aku sembari berbisik,"I Love You".
Mendengar kata itu,tanpa panjang lebar aku langsung loncat memeluk Deroy dan gantian berbisik,"Love you,too"
"Yeah!!!",semua teriak kegirangan melihat kebahagiaan mereka.
Akhirnya,nggak sia-sia juga pengorbanan ku selama ini.Sekian lama ku tunggu moment ini,keturutan juga.Thanks god.Thanks sob.You're everithing in my heart.
"Deroy,I Love You full...!!!",bisikku kembali.
"I love you full sampai mati",balas Deroy yang langsung mencium keningku lamaaa bener.Alamak!Jangan di lepas ya.^^


THE END